Hubungan Body Mass Indeks dan Stress Dengan Premenstrual Sindrome Pada Siswi Kelas X Dan XI Di SMAN 1 Monta Kabupaten Bima

Authors

  • Febriati Astuti Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mataram Author
  • Sri Masdiningsih Utami Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mataram Author
  • I Gusti Ayu Mirah Adhi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mataram Author
  • Eri Syahriah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mataram Author

DOI:

https://doi.org/10.47506/2xrgnn93

Abstract

Pendahuluan: Premenstrual sindrome merupakan sekelompok gejala fisik dan emosional yang konsisten terjadi selama fase luteal pada siklus menstruasi. Umumnya terjadi 7-10 hari menjelang menstruasi.Gejala fisik termasuk nyeri pada payudara, perut kembung, nyeri pada bagian abdominal dan punggung, edema, sakit kepala, gangguan buang air besar, jerawat dan gejala psikis termasuk mudah tersinggung, gelisah, gugup, depresi, kelelahan yang berlebihan, kebingungan, perubahan suasana hati, perubahan pola tidur dan perubahan nafsu makan.Angka kejadian premenstrual sindrome di Indonesia dialami 70-90% oleh wanita usia reproduktif dan 2-10% mengalami gejala Premenstrual Sindrome berat. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan body mass indeks dan stress dengan premenstrual sindrome pada siswi kelas x dan xi di SMAN 1 Monta. Metode: Metode penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 140 responden didapatkan dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Dass 21, SPAF dan timbangan. Hasil dari kuesioner dianalisis menggunakan uji person product moment. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada 81% responden memiliki BMI normal, 85% responden dengan tingkat stres ringan dan 85% mengalami PMS gejala ringan. Uji analisa data menunjukkan p value 0,001 < 0,05. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara body mass indeks dan stress dengan premenstrual sindrome di SMAN 1 Monta.

Downloads

Published

2025-07-29