Berkumur Rebusan Kayu Siwak Terhadap Penurunan Indeks Plak Pada Santri MA PONPES Ittihaad Al-Umam Desa Suka Makmur
DOI:
https://doi.org/10.47506/k1avvw86Keywords:
Salvadora persica, obat kumur herbal, indeks plak, kesehatan gigi komunitasAbstract
Latar Belakang: Plak gigi merupakan biofilm kompleks yang tersusun atas kumpulan mikroorganisme patogen yang melekat erat pada permukaan gigi. Akumulasi plak yang tidak terkontrol merupakan faktor etiologi utama dalam patogenesis karies gigi dan penyakit periodontal. Dalam konteks pencegahan berbasis bahan alami, kayu siwak (Salvadora persica) telah lama digunakan dalam tradisi kesehatan mulut masyarakat Timur Tengah dan Asia Selatan karena kandungan senyawa bioaktifnya yang berpotensi sebagai agen antiplak. Tujuan: Mengetahui efektivitas penggunaan larutan rebusan kayu siwak sebagai obat kumur terhadap penurunan nilai indeks plak pada santri Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Ittihaad Al-Umam Desa Suka Makmur. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Populasi penelitian mencakup seluruh santri MA Pondok Pesantren Ittihaad Al-Umam yang berjumlah 46 orang, yang sekaligus dijadikan sampel melalui teknik total sampling. Pengukuran indeks plak dilakukan menggunakan modifikasi indeks Turesky Gilmore Glickman dari Quigley-Hein. Intervensi berupa berkumur dengan rebusan kayu siwak 10% sebanyak 10 mL selama 60 detik, satu kali sehari selama 7 hari berturut-turut. Analisis data dilakukan secara statistik menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi α=0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan distribusi kategori indeks plak sebelum intervensi didominasi oleh kategori sedang (74%, n=34), diikuti kategori buruk (21,7%, n=10), dan baik (4,3%, n=2). Setelah intervensi, terjadi pergeseran distribusi yang signifikan ke arah kategori baik (87%, n=40), sangat baik (11%, n=5), dan sedang (2%, n=1). Hasil uji Chi-Square menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik antara indeks plak sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai p=0,001 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat efektivitas yang signifikan dari penggunaan rebusan kayu siwak sebagai obat kumur dalam menurunkan indeks plak pada populasi santri. Temuan ini mendukung potensi pemanfaatan bahan alam lokal sebagai alternatif dalam program promosi kesehatan gigi dan mulut berbasis komunitas.


